Senin, 15 Juni 2015

Makalah Patologi Umum



MAKALAH
HEMORRHOID

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
PATOLOGI UMUM
Dosen :
Dr.dr.Wirsal Hasan, MPH


Disusun oleh :
DWI EFRIANTI MANULLANG  131000195

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014


KATA PENGANTAR

            Bismillahirrahmaanirrahiim,,,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan jarya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, serta dapat sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman nanti.
Karya tulis ilmiah  ini berisikan pemaparan tentang “Hemorrhoid” sebagai bentuk pemarapan dari sudut pandang masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Tulisan ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas dari perkuliahan Patologi Umum. Dengan adanya tulisan ini,  diharapkan bias membantu para pembaca untuk dapat mengetahui  tentang konsep dasar penyakit Hemorrhoid.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak Dr.dr.Wirsal Hasan, MPH selaku dosen Mata Kuliah Patologi Umum  karena atas arahan dan petunjuk dari beliau-lah maka tulisan ini dapat saya susun dengan baik.
Pepatah  lama mengatakan bahwa  tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan tulisan yang telah disusun ini tentunya masih menyimpan kesalahan dan kekurangan di sana-sini dikarenakan kurang luasnya referensi atau bahkan kurang jelinya penulis untuk menangkap isu-isu detil dari sebuah fenomena yang muncul. Karenanya, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan bagi perbaikan penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
                                                                                                Medan, 27 Desember 2014
Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………            i
DAFTAR ISI……………………………………………………              ii
DAFTAR TABEL……………………………………………             iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………             iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang………………………………………………               1
1.2  RumusanMasalah……………………………………………           2
1.3  Tujuan………………………………………………………          
1.4  Manfaat……………………………………………………              
1.4.1   Manfaatpada Pribadi…………………………………             
1.4.2   Manfaat bagi Pembaca…………………………………      
1.5  Metode Penulisan………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………           5
2.1  DefenisiAmenorrhea…………………………………………..…..     5
2.2  Faktor-faktor yang mempengaruhi Amenorrhea...............................           6
2.3  Klasifikasi Amenorrhea…………………………………………....    8
2.3.1  Amenorrhea Primer………………………………………..   8
2.3.2  AmenorrheaSekunder………………………………………  8
2.4  Etiologi........……………………………………………………
2.5  Manifestasi Klinis......................................................................    10
2.6  Patofisiologi.................……………………………………………     11
2.7  Komplikasi........…………………………………………………    12
2.8   Pemeriksaan Penunjang...........................................................   12
2.9   Terapi penanganan Amenorrhea............................................       13

BAB III
PENUTUP……………………………………………………………...  16
3.1   Simpulan………………………………………………………......   16
3.2   Saran……………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 17
TABEL
1.Stadium Tanner, gambaran perkembangan pubertas pada wanita normal..........        11

GAMBAR
1. Siklus Menstruasi Normal pada Wanita.......................................     6
2. Hymen Imperforata merupakan penyebab amenorrhea..............9
3.Komplek hipotalamus-hipofisi-aksis-indung telur.............................    9
4. Skema Terapi penanganan amenorrhea primer.........................          15






DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. Siklus Menstruasi Normal pada Wanita
GAMBAR 2. Hymen Imperforata Merupakan Penyebab Amenorrhea
GAMBAR 3. Komplek Hipotalamus-Hipofisi-Aksis-Indung Telur
GAMBAR 4. Skema Terapi Penanganan Amenorreha Primer


DAFTAR TABEL

TABEL 1. Stadium Tanner, gambaran perkembangan pubertas pada wanita normal





  

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal kanal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia 50-an, 50% individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas vena yan terkena. Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemoroid temporer yang berarti akan hilang beberapa waktu setelah melahirkan. Hemoroid diklasifiksasikan menjadi dua tipe. Hemoroid internal yaitu hemorod yang terjadi diatas stingfer anal sedangkan yang muncul di luar stingfer anal disebut hemorod eksternal. (brunner & suddarth, 1996)

Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35% penduduk. Hemoroid bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita. Insiden penyakit ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai puncak pada usia 45-65 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman. Berdasarkan hal ini kelompok tertarik untuk membahas penyakit hemoroid.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami konsep asuhan keperawatan pada klien hemoroid.

1.2.2 Tujuan Khusus
(1). Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan pada klien hemoroid.
(2). Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan pada klien hemoroid.
(3). Mahasiswa dapat menambah wawasan baru mengenai angka kejadian penyakit hemoroid.



1.3    Manfaat
  1. Manfaat pribadi
Makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan asuhan keperawatan yang ada di Klinik, bahan rujukan  mahasiswa ketika praktek di Rumah sakit.

  1. Manfaat bagi pembaca
Makalah ini dapat dijadikan penyusun untuk bekal  ketika membuat pengkajian s. d dokumentasi askep pada pasien hemoroid.

1.4    Sistematika Penulisan
Makalah ini di susun meliputi:
BAB I : Terdiri atas Latar belakang,tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus), manfaat(manfaat teoritis dan manfaat praktis), sistematika penulisan.
BAB II            : Terdiri atas Konsep Dasar Medis (definisi, etiologi, jenis-jenis,faktor penyebab, manifistasi klinik, pemeriksaan diagnostik, dan komplikasi) BAB III: Penutup (kesimpulan dan saran)
BAB IV: Daftar pustaka.



  
  



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hemoroid
Hemoroid merupakan penyakit yang telah mendunia atau telah banyak orang yang mengalaminya, hal ini terlihat dari banyaknya istilah dari hemoroid itu seperti di Indonesia dikenal dengan istilah penyakit wasir  atau ambien.  
Dalam istilah medis penyakit wasir dikenal dengan istilah Hemorrhoid. Hemorrhoid adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah vena (varises) di bagian bawah dari saluran cerna, yaitu rektum dan anus (dubur). Keadaan ini terjadi akibat peningkatan tekanan di daerah tersebut. Hemorrhoid sangat umum kita temukan di masyarakat dan meningkat angka kejadiannya pada umur 50 tahun ke atas.
Secara normal vena – vena pada anus dan rektum akan menyalurkan darah kembali ke jantung karena  pembuluh darah melebar maka darah akan terkumpul di sana sehingga membentuk tonjolan atau benjolan abnormal yang terasa luak yang tak lain merupakan pelebaran vena yang terisi darah. Biasanya ambeien (benjolan) tergatung pada derajat keparahannya. Ambeien ini dapat terjadi diantaranya akibat mengejan yang terlalu kuat  saat buang air besar atau karena meningkatnya tekanan pada pembuluh darah selama kehamilan. Wasir dapat terletak di dalam rektum yang disebut hemorrhoid interna (wasir dalam) atau dapat berkembang di bawah kulit di sekitar anus yang disebut hemorrhoid eksterna (wasir luar).
Gambar 1.   Anatomi anus baik hemoroid internal maupun eksternal
Dari kedua bentuk wasir tersebut, hemorrhoid eksterna adalah yang paling sering terjadi dan paling merepotkan. Ambeien juga dapat menyebabkan nyeri dan gatal pada anus serta rasa sakit ketika duduk.
2.2 Etiologi
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Beberapa factor etiologi telah digunakan, termasuk konstipasi/diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prosfat; fibroma arteri dan tumor rectum. Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan hemoroid karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke dalam system portal. Selain itu system portal tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.
Faktor Resiko hemoroid :
1. Keturunan
Dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis
2. Anatomic
Vena darah anorektal tidak mempunyai katup dan plexus hemorhoidalis kurang mendapat sokongan otot dan fasi sekitarnya
3. Pekerjaan
Orang yang harus berdiri dan duduk lama atau harus mengangkat barang berat, memounyai predisposisi untuk hemoroid
4. Umur
Pada umur tua timbul digenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga otot sfingter menjadi tipis dan atonis
5. Endokrin
Misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstermitas dan anus (sekresi hormon kelaksin)
6. Mekanis
Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan yang meninggi dalam rongga perut. Misalnya penderita hipertrofi prostat
7. Fisiologis
Bendungan pada peredaran darah portal misalnya pada penderita dekompensiasio hordis atau sikrosis hepatis
8. Radang
Adalah faktpr penting yang menyebabkan fitalitas jaringan di daerah itu berkurang.
2.3  Jenis-Jenis Emoroid
Hemorrhoid dapat terjadi pada 2 tempat, yaitu :
  1. Hemorrhoid interna : Pelebaran pembuluh darah vena terjadi di bagian yang lebih dalam. Pada daerah ini tidak terdapat banyak saraf nyeri, sehingga biasanya penderita tidak merasa nyeri. Gejala yang lebih sering adalah BAB yang berdarah segar. Walaupun lokasinya yang ada di dalam, hemorrhoid interna dapat membesar dan keluar dari lubang anus dan dapat teraba seperti daging. Hemorrhoid yang keluar ini dapat didorong masuk lagi pada awalnya, namun jika semakin parah akan semakin sulit untuk mendorongnya ke dalam.
  2. Hemorrhoid eksterna : Pelebaran pembuluh darah vena terjadi di bagian luar. Biasanya pasien mengeluh rasa gatal dan nyeri.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/5a/Perianal_thrombosis_01.jpg/220px-Perianal_thrombosis_01.jpg
Gambar  2. Wasir eksternal yang tampak di sekitar anus manusia
2.4  Faktor Penyebab Wasir/Hemorrhoid/Ambeien (Patofisiologi)
  • Sembelit (konstipasi), kotoran yang keras menyebabkan seseorang sering mengejan / mengejan saat BAB.
  • Kehamilan seorang wanita, Seorang wanita yang sedang hamil biasanya terkena ambeien. Dikarenakan perubahan hormon ibu tersebut dan juga faktor lainnya seperti ukuran janin yang semakin hari semakin membesar. Dan banyak ibu hamil yang mengalami sembelit saat hamil sehingga hal itu juga menyebabkan ambeien.
  • Kegemukan, proses penuaan, diare berkepanjangan dan anal seks adalah faktor-faktor lain yang dapat memicu timbulnya wasir.
  • Terlalu banyak atau terlalu lama duduk, Hal ini biasanya terjadi pada seorang pegawai atau seseorang yang dalam pekerjaannya mengharuskan ia bekerja sambil duduk. Jika jangka waktu orang tersebut lama, maka kebanyakan duduk bisa mengakibatkan ambeien. Tanpa disadari, kebiasaan orang tersebut duduk terlalu lama bisa menimbulkan sebuah penyakit atau gangguan yang disebut ambeien.
  • Diare menahun yang tak kunjung sembuh, Ada beberapa orang yang karena suatu hal tertentu mengalami diare menahun yang walaupun sudah diobati dengan obat apapun namun masih belum sembuh juga. Diare yang berkepanjangan ini menyebabkan anus seseorang menjadi elastis. Dan hal itulah yang menyebabkan ia terkena ambeien. Maka dari itu penyebab ambeien dan pengobatannya harus diketahui secara dini agar orang yang mengalami bisa segera diobati. Apalagi jika penyebabnya dari penyakit lainnya yang terlihat ringan seperti diare tersebut.
  • Faktor keturunan, Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab ambeien adalah faktor keturunan. Walaupun hal itu belum diketahui secara pasti. Cara berhubungan seks yang tidak lazim, Salah satu penyebab ambeien adalah cara berhubungan seks dengan cara yang tidak wajar merupakan hal yang tidak boleh dilakukan. Misalnya saja berhubungan seks melalui anus. Hal tersebut sangat dilarang dilakukan karena dianggap berbahaya.
  • Pola makan yang sembarangan ( merokok, sering makan makanan yang pedas dan bersantan, sering minum alkohol dan soda )  dan gaya hidup yang tidak teratur
  • Terjadinya penekanan kembali aliran darah vena

2.5 Manifestasi Klinis
Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering menyebabkan perdarahan berwarna merah terang pada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Ini dapat menimbulkan iskemia pada area tersebut dan nekrosis. Hemoroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri sampai hemoroid ini membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolaps.


2.6  Tanda  Dan Gejala Wasir/Ambeien/Hemorrhoid
Akibat pelebaran pembuluh darah vena, wasir akan menimbulkan berbagai keluhan atau gejala yang membuat penderitanya merasa tidak nyaman.
Tanda dan Gejala Wasir meliputi:
·         Buang Air Besar (BAB) berdarah yang berwarna merah terang
·         Gatal atau iritasi (pedih) di daerah anus
·         Nyeri atau ketidaknyamanan pada anus
·         Pembengkakan di sekitar anus
·         Benjolan terasa lunak di dekat anus, yang mungkin sensitif atau menyakitkan
Gejala wasir  biasanya tergantung pada lokasinya (jenis wasirnya). Pada hemorrhoid interna yang terletak di dalam rektum sehingga tidak dapat terlihat dari luar atau merasakan  ketidaknyamanan, tanda yang sering muncul hanya BAB berdarah yang tidak terasa sakit, perdarahan terjadi akibat gesekan permukaan wasir yang rapuh dengan feses (yang keras). Akan tetapi ketika Hemorrhoid interna menjadi parah  maka benjolan pelebaran darah vena dapat menonjol keluar melalui lubang anus sehingga menimbulkan rasa sakit. Hal ini biasanya terjadi ketika buang air besar karena tekanan mengedan dan terdorong oleh feses.
Sedangkan pada hemorrhoid eksterna berada di bawah kulit di sekitar anus. Ketika teriritasi, wasir eksterna dapat menjadi gatal atau berdarah. Terkadang darah dapat terkumpul dan membentuk gumpalan atau bekuan (trombus) yang mengakibatkan rasa sakit yang parah, pembengkakan, dan peradangan.
Cara mengetahui gejala awal munculnya wasir atau ambeien terbagi menjadi 4 stadium :
  • Stadium 1 : tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya darah menetes setiap selesai buang air besar.
  • Stadium 2 : tonjolan sudah keluar dengan ukuran sedang. Dengan gejala jika selesai buang air besar, tonjolan keluar namun akan masuk kembali saat penderita berdiri.
  • Stadium 3 : ukuran tonjolan sudah lebih besar. Gejalanya selesai buang air besar tonjolan keluar dan tidak akan masuk lagi kecuali didorong dengan tangan.
  • Stadium 4 : tonjolan sudah sebesar bola tenis. Tonjolan ini tidak dapat masuk kembali meski sudah didorong dan harus dioperasi. Pada wasir luar, kulit sudah menutupi pembuluh darah dan berada di luar anus hingga gampang terlihat.
 Gejala umum wasir luar adalah rasa sakit atau nyeri dikarenakan pembuluh darah yang pecah. Darah yang pecah tidak keluar namun berkumpul menjadi trombus atau darah beku.
Tingkatan wasir internal
Tingkat
Diagram
Gambar
1
Piles Grade 1.svg
Tampak endoskopik
2
Piles Grade 2.svg
Hemrrhoids 04.jpg
3
Piles Grade 3.svg
Hemrrhoids 05.jpg
4
Piles Grade 4.svg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0a/M_44_anus_22.jpg/220px-M_44_anus_22.jpg
Gambar 3. Diagram stadium wasir

2.7 Pemeriksaan Diagnostik
  1. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur).
Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis pada perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.
  1. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau rectoscopy.
Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan.
  1. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya darah samar.
  1. Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.
  2. Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai pemeriksaan penunjang
2.8  Komplikasi
Walaupun seringkali ringan, namun hemorrhoid dapat menimbulkan komplikasi, diantaranya:
·         Anemia, terjadi karena perdarahan yang terus menerus sehingga tubuh kekurangan darah merah, akibatnya akan menimbulkan kelelahan dan kelemahan.
·         Strangulasi hemorrhoid. Jika  suplai darah ke wasir interna terputus, karena terjepit akan menyebabkan rasa sakit yang hebat dan menyebabkan kematian jaringan (gangren).


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Hemoroid adalah distensi vena di daerah anorektal. Sering terjadi namun kurang diperhatikan kecuali kalau sudah menimbulkan nyeri dan perdarahan. Istilah hemoroid lebih dikenal sebagai ambeien atau wasir oleh masyarakat. Akibat dari adanya hemoroid adalah timbulnya rasa tidak nyaman. Hemoroid bukan saja mengganggu aspek kesehatan, tetapi juga aspek kosmetik bahkan sampai aspek sosial. Hemoroid mengakibatkan komplikasi,diantaranya adalah terjadi trombosis,peradangan,dan terjadi perdarahan.Hemoroid juga dapat menimbulkan cemas pada penderitanya akibat ketidaktahuan tentang penyakit dan pengobatannya.

3.2  Saran
Perlu penyuluhan yang intensif tentang penyakit, proses penyakit dan pengobatannya pada penderita hemoroid. Menginformasikan tentang pencegahan-pencegahan terjadinya hemoroid dengan cara :
  1. Makan makanan tinggi serat, vitamin K, dan vitamin B12.
  2. Sarankan untuk tidak banyak duduk atau kegiatan yang menenkan daerah bokong.
  3. Sarankan untuk tidak terlalu kuat saat mengedan karena dapat menambah besar hemoroid.
  4. Sarankan agar mengurangi makan makanan pedas yang dapat mengiritasi hemoroid.
  5. Sarankan untuk melakukan hemoroidektomi apabila stadium hemoroid telah mencapai derajat 3 hemoroid interna untuk mencegah terjadinya infeksi.






DAFTAR PUSTAKA

Arkanda, Sumitro. 1989. Ringkasan Ilmu Bedah. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC.
Djuhari,Widjajakusumah. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Doenges (2001). Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC
Jusi, H. D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Bedah Vaskuler. Jakarta: Balai Penerbit.
Lauralee,Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
Parakrama,Chandrasoma. 2006. Ringkasan Patofisiologi Anatomi Edisi 2. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia Anderson. 1984. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC.
Robbins, Stanley L. 1989. Buku Saku Dasar Patologi Penyakit. Jakarta: EGC
Schrock, Theodore R. 1991. Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat, R. Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar