“HEMORRHOID”
Disusun
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
PATOLOGI UMUM
Dosen
:
Dr.dr.Wirsal Hasan, MPH
Disusun oleh :
DWI EFRIANTI MANULLANG 131000195
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,,,
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah semesta alam yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan jarya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, serta dapat sampai kepada kita selaku umatnya
hingga akhir zaman nanti.
Karya tulis ilmiah ini berisikan
pemaparan tentang “Hemorrhoid” sebagai bentuk pemarapan dari sudut pandang masalah kesehatan
yang ada di Indonesia. Tulisan ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas dari perkuliahan Patologi Umum.
Dengan adanya tulisan ini, diharapkan bias membantu para pembaca untuk dapat mengetahui tentang konsep dasar penyakit Hemorrhoid.
Ucapan
terima kasih kami haturkan kepada Bapak Dr.dr.Wirsal Hasan, MPH selaku
dosen Mata Kuliah Patologi Umum karena atas
arahan dan petunjuk dari beliau-lah maka
tulisan ini dapat saya susun
dengan baik.
Pepatah lama mengatakan
bahwa tak ada gading yang tak retak,
begitu pula dengan tulisan yang telah disusun ini tentunya masih menyimpan
kesalahan dan kekurangan di sana-sini dikarenakan kurang luasnya referensi atau
bahkan kurang jelinya penulis untuk menangkap isu-isu detil dari sebuah
fenomena yang muncul. Karenanya, kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan bagi perbaikan penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Medan,
27 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………… i
DAFTAR
ISI…………………………………………………… ii
DAFTAR
TABEL…………………………………………… iii
DAFTAR
GAMBAR………………………………………… iv
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang……………………………………………… 1
1.2
RumusanMasalah…………………………………………… 2
1.3
Tujuan………………………………………………………
1.4 Manfaat……………………………………………………
1.4.1 Manfaatpada Pribadi…………………………………
1.4.2 Manfaat
bagi Pembaca…………………………………
1.5
Metode Penulisan………………………………………………
BAB
II
PEMBAHASAN…………………………………………………… 5
2.1
DefenisiAmenorrhea…………………………………………..….. 5
2.2
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
Amenorrhea............................... 6
2.3
Klasifikasi Amenorrhea………………………………………….... 8
2.3.1
Amenorrhea Primer……………………………………….. 8
2.3.2
AmenorrheaSekunder……………………………………… 8
2.4
Etiologi........……………………………………………………
2.5
Manifestasi
Klinis...................................................................... 10
2.6
Patofisiologi.................…………………………………………… 11
2.7
Komplikasi........………………………………………………… 12
2.8
Pemeriksaan
Penunjang........................................................... 12
2.9
Terapi penanganan
Amenorrhea............................................ 13
BAB
III
PENUTUP……………………………………………………………... 16
3.1 Simpulan………………………………………………………...... 16
3.2 Saran……………………………………………………16
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………. 17
TABEL
1.Stadium Tanner, gambaran perkembangan pubertas pada
wanita normal.......... 11
GAMBAR
1. Siklus
Menstruasi Normal pada Wanita....................................... 6
2. Hymen
Imperforata merupakan penyebab
amenorrhea..............9
3.Komplek hipotalamus-hipofisi-aksis-indung
telur............................. 9
4. Skema Terapi penanganan amenorrhea primer......................... 15
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Siklus Menstruasi Normal pada Wanita
GAMBAR 2. Hymen Imperforata Merupakan Penyebab Amenorrhea
GAMBAR 3. Komplek
Hipotalamus-Hipofisi-Aksis-Indung Telur
GAMBAR
4. Skema Terapi Penanganan
Amenorreha Primer
DAFTAR
TABEL
TABEL
1. Stadium Tanner,
gambaran perkembangan pubertas pada wanita normal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hemoroid
adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal kanal. Hemoroid sangat umum
terjadi. Pada usia 50-an, 50% individu mengalami berbagai tipe hemoroid
berdasarkan luas vena yan terkena. Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita
hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan
juga karena adanya perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis.
Pada kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemoroid
temporer yang berarti akan hilang beberapa waktu setelah melahirkan. Hemoroid
diklasifiksasikan menjadi dua tipe. Hemoroid internal yaitu hemorod yang
terjadi diatas stingfer anal sedangkan yang muncul di luar stingfer anal
disebut hemorod eksternal. (brunner & suddarth, 1996)
Kedua
jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35%
penduduk. Hemoroid bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita.
Insiden penyakit ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai puncak pada
usia 45-65 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat
menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman. Berdasarkan hal ini kelompok
tertarik untuk membahas penyakit hemoroid.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa
dapat memahami konsep asuhan keperawatan pada klien hemoroid.
1.2.2 Tujuan Khusus
(1). Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patofisiologi,
pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan pada klien hemoroid.
(2). Mahasiswa mampu menjelaskan
asuhan keperawatan pada klien hemoroid.
(3). Mahasiswa dapat menambah
wawasan baru mengenai angka kejadian penyakit hemoroid.
1.3 Manfaat
- Manfaat pribadi
Makalah
ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan asuhan keperawatan yang
ada di Klinik, bahan rujukan mahasiswa
ketika praktek di Rumah sakit.
- Manfaat bagi pembaca
Makalah
ini dapat dijadikan penyusun untuk bekal
ketika membuat pengkajian s. d dokumentasi askep pada pasien hemoroid.
1.4 Sistematika
Penulisan
Makalah
ini di susun meliputi:
BAB
I : Terdiri atas Latar belakang,tujuan
(tujuan umum dan tujuan khusus), manfaat(manfaat teoritis dan manfaat praktis),
sistematika penulisan.
BAB
II : Terdiri atas Konsep Dasar
Medis (definisi, etiologi, jenis-jenis,faktor penyebab, manifistasi klinik,
pemeriksaan diagnostik, dan komplikasi) BAB III: Penutup (kesimpulan dan saran)
BAB
IV: Daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hemoroid
Hemoroid merupakan penyakit yang
telah mendunia atau telah banyak orang yang mengalaminya, hal ini terlihat dari
banyaknya istilah dari hemoroid itu seperti di Indonesia dikenal dengan istilah
penyakit wasir atau ambien.
Dalam istilah medis penyakit wasir
dikenal dengan istilah Hemorrhoid. Hemorrhoid adalah suatu keadaan yang
disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah vena (varises) di bagian bawah dari
saluran cerna, yaitu rektum dan anus (dubur). Keadaan ini terjadi akibat
peningkatan tekanan di daerah tersebut. Hemorrhoid sangat umum kita temukan di
masyarakat dan meningkat angka kejadiannya pada umur 50 tahun ke atas.
Secara normal vena – vena pada anus
dan rektum akan menyalurkan darah kembali ke jantung karena pembuluh darah melebar maka darah akan terkumpul
di sana sehingga membentuk tonjolan atau benjolan abnormal yang terasa luak
yang tak lain merupakan pelebaran vena yang terisi darah. Biasanya ambeien
(benjolan) tergatung pada derajat keparahannya. Ambeien ini dapat terjadi
diantaranya akibat mengejan yang terlalu kuat
saat buang air besar atau karena meningkatnya tekanan pada pembuluh
darah selama kehamilan. Wasir dapat terletak di dalam rektum yang disebut
hemorrhoid interna (wasir dalam) atau dapat berkembang di bawah kulit di
sekitar anus yang disebut hemorrhoid eksterna (wasir luar).

Gambar 1. Anatomi anus baik
hemoroid internal maupun eksternal
Dari kedua bentuk wasir
tersebut, hemorrhoid eksterna adalah yang paling sering terjadi dan paling
merepotkan. Ambeien juga dapat menyebabkan nyeri dan gatal pada anus serta rasa
sakit ketika duduk.
2.2
Etiologi
Hemoroid
timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena
hemoroidalis. Beberapa factor etiologi telah digunakan, termasuk
konstipasi/diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran
prosfat; fibroma arteri dan tumor rectum. Penyakit hati kronik yang disertai
hipertensi portal sering mengakibatkan hemoroid karena vena hemoroidalis
superior mengalirkan darah ke dalam system portal. Selain itu system portal
tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.
Faktor
Resiko hemoroid :
1.
Keturunan
Dinding pembuluh darah yang lemah
dan tipis
2.
Anatomic
Vena darah anorektal tidak mempunyai
katup dan plexus hemorhoidalis kurang mendapat sokongan otot dan fasi
sekitarnya
3.
Pekerjaan
Orang yang harus berdiri dan duduk
lama atau harus mengangkat barang berat, memounyai predisposisi untuk hemoroid
4.
Umur
Pada umur tua timbul digenerasi dari
seluruh jaringan tubuh, juga otot sfingter menjadi tipis dan atonis
5.
Endokrin
Misalnya pada wanita hamil ada
dilatasi vena ekstermitas dan anus (sekresi hormon kelaksin)
6.
Mekanis
Semua keadaan yang mengakibatkan
timbulnya tekanan yang meninggi dalam rongga perut. Misalnya penderita
hipertrofi prostat
7.
Fisiologis
Bendungan pada peredaran darah
portal misalnya pada penderita dekompensiasio hordis atau sikrosis hepatis
8.
Radang
Adalah faktpr penting yang
menyebabkan fitalitas jaringan di daerah itu berkurang.
2.3 Jenis-Jenis
Emoroid
Hemorrhoid dapat terjadi pada 2
tempat, yaitu :
- Hemorrhoid interna : Pelebaran pembuluh darah vena terjadi di bagian yang lebih dalam. Pada daerah ini tidak terdapat banyak saraf nyeri, sehingga biasanya penderita tidak merasa nyeri. Gejala yang lebih sering adalah BAB yang berdarah segar. Walaupun lokasinya yang ada di dalam, hemorrhoid interna dapat membesar dan keluar dari lubang anus dan dapat teraba seperti daging. Hemorrhoid yang keluar ini dapat didorong masuk lagi pada awalnya, namun jika semakin parah akan semakin sulit untuk mendorongnya ke dalam.
- Hemorrhoid eksterna : Pelebaran pembuluh darah vena terjadi di bagian luar. Biasanya pasien mengeluh rasa gatal dan nyeri.
2.4 Faktor
Penyebab Wasir/Hemorrhoid/Ambeien (Patofisiologi)
- Sembelit (konstipasi), kotoran yang keras menyebabkan seseorang sering mengejan / mengejan saat BAB.
- Kehamilan seorang wanita, Seorang wanita yang sedang hamil biasanya terkena ambeien. Dikarenakan perubahan hormon ibu tersebut dan juga faktor lainnya seperti ukuran janin yang semakin hari semakin membesar. Dan banyak ibu hamil yang mengalami sembelit saat hamil sehingga hal itu juga menyebabkan ambeien.
- Kegemukan, proses penuaan, diare berkepanjangan dan anal seks adalah faktor-faktor lain yang dapat memicu timbulnya wasir.
- Terlalu banyak atau terlalu lama duduk, Hal ini biasanya terjadi pada seorang pegawai atau seseorang yang dalam pekerjaannya mengharuskan ia bekerja sambil duduk. Jika jangka waktu orang tersebut lama, maka kebanyakan duduk bisa mengakibatkan ambeien. Tanpa disadari, kebiasaan orang tersebut duduk terlalu lama bisa menimbulkan sebuah penyakit atau gangguan yang disebut ambeien.
- Diare menahun yang tak kunjung sembuh, Ada beberapa orang yang karena suatu hal tertentu mengalami diare menahun yang walaupun sudah diobati dengan obat apapun namun masih belum sembuh juga. Diare yang berkepanjangan ini menyebabkan anus seseorang menjadi elastis. Dan hal itulah yang menyebabkan ia terkena ambeien. Maka dari itu penyebab ambeien dan pengobatannya harus diketahui secara dini agar orang yang mengalami bisa segera diobati. Apalagi jika penyebabnya dari penyakit lainnya yang terlihat ringan seperti diare tersebut.
- Faktor keturunan, Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab ambeien adalah faktor keturunan. Walaupun hal itu belum diketahui secara pasti. Cara berhubungan seks yang tidak lazim, Salah satu penyebab ambeien adalah cara berhubungan seks dengan cara yang tidak wajar merupakan hal yang tidak boleh dilakukan. Misalnya saja berhubungan seks melalui anus. Hal tersebut sangat dilarang dilakukan karena dianggap berbahaya.
- Pola makan yang sembarangan ( merokok, sering makan makanan yang pedas dan bersantan, sering minum alkohol dan soda ) dan gaya hidup yang tidak teratur
- Terjadinya penekanan kembali aliran darah vena
2.5 Manifestasi Klinis
Hemoroid
menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering menyebabkan perdarahan berwarna
merah terang pada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri
hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.Trombosis
adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Ini dapat menimbulkan iskemia pada area
tersebut dan nekrosis. Hemoroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri sampai
hemoroid ini membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolaps.
2.6 Tanda
Dan Gejala Wasir/Ambeien/Hemorrhoid
Akibat pelebaran pembuluh darah vena,
wasir akan menimbulkan berbagai keluhan atau gejala yang membuat penderitanya
merasa tidak nyaman.
Tanda
dan Gejala Wasir meliputi:
·
Buang Air Besar (BAB) berdarah yang berwarna
merah terang
·
Gatal atau iritasi (pedih) di daerah anus
·
Nyeri atau ketidaknyamanan pada anus
·
Pembengkakan di sekitar anus
·
Benjolan terasa lunak di dekat anus, yang
mungkin sensitif atau menyakitkan
Gejala
wasir biasanya tergantung pada lokasinya
(jenis wasirnya). Pada hemorrhoid interna yang terletak di dalam rektum
sehingga tidak dapat terlihat dari luar atau merasakan ketidaknyamanan, tanda yang sering muncul
hanya BAB berdarah yang tidak terasa sakit, perdarahan terjadi akibat gesekan
permukaan wasir yang rapuh dengan feses (yang keras). Akan tetapi ketika
Hemorrhoid interna menjadi parah maka
benjolan pelebaran darah vena dapat menonjol keluar melalui lubang anus
sehingga menimbulkan rasa sakit. Hal ini biasanya terjadi ketika buang air
besar karena tekanan mengedan dan terdorong oleh feses.
Sedangkan
pada hemorrhoid eksterna berada di bawah kulit di sekitar anus. Ketika
teriritasi, wasir eksterna dapat menjadi gatal atau berdarah. Terkadang darah
dapat terkumpul dan membentuk gumpalan atau bekuan (trombus) yang mengakibatkan
rasa sakit yang parah, pembengkakan, dan peradangan.
Cara mengetahui gejala awal munculnya wasir atau
ambeien terbagi menjadi 4 stadium :
- Stadium 1 : tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya darah menetes setiap selesai buang air besar.
- Stadium 2 : tonjolan sudah keluar dengan ukuran sedang. Dengan gejala jika selesai buang air besar, tonjolan keluar namun akan masuk kembali saat penderita berdiri.
- Stadium 3 : ukuran tonjolan sudah lebih besar. Gejalanya selesai buang air besar tonjolan keluar dan tidak akan masuk lagi kecuali didorong dengan tangan.
- Stadium 4 : tonjolan sudah sebesar bola tenis. Tonjolan ini tidak dapat masuk kembali meski sudah didorong dan harus dioperasi. Pada wasir luar, kulit sudah menutupi pembuluh darah dan berada di luar anus hingga gampang terlihat.
Gejala umum wasir luar adalah rasa sakit atau
nyeri dikarenakan pembuluh darah yang pecah. Darah yang pecah tidak keluar
namun berkumpul menjadi trombus atau darah beku.
Gambar 3. Diagram stadium wasir
2.7 Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur).
Pada
pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat diraba sebab
tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri.
Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid sering prolaps,
selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis pada perabaan terasa padat
dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untuk menyingkirkan
kemungkinan karsinoma rektum.
- Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau rectoscopy.
Dengan
cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar. Anoskop
dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. Penderita dalam posisi litotomi.
Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat
diangkat dan penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat
sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita
diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan atau
prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan
lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan.
- Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi
perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh proses radang
atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan
fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap
adanya darah samar.
- Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.
- Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai pemeriksaan penunjang
2.8 Komplikasi
Walaupun
seringkali ringan, namun hemorrhoid dapat menimbulkan komplikasi, diantaranya:
·
Anemia, terjadi karena perdarahan yang terus
menerus sehingga tubuh kekurangan darah merah, akibatnya akan menimbulkan
kelelahan dan kelemahan.
·
Strangulasi hemorrhoid. Jika suplai darah ke wasir interna terputus,
karena terjepit akan menyebabkan rasa sakit yang hebat dan menyebabkan kematian
jaringan (gangren).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hemoroid
adalah distensi vena di daerah anorektal. Sering terjadi namun kurang
diperhatikan kecuali kalau sudah menimbulkan nyeri dan perdarahan. Istilah
hemoroid lebih dikenal sebagai ambeien atau wasir oleh masyarakat. Akibat dari
adanya hemoroid adalah timbulnya rasa tidak nyaman. Hemoroid bukan saja
mengganggu aspek kesehatan, tetapi juga aspek kosmetik bahkan sampai aspek
sosial. Hemoroid mengakibatkan komplikasi,diantaranya adalah terjadi
trombosis,peradangan,dan terjadi perdarahan.Hemoroid juga dapat menimbulkan
cemas pada penderitanya akibat ketidaktahuan tentang penyakit dan
pengobatannya.
3.2 Saran
Perlu
penyuluhan yang intensif tentang penyakit, proses penyakit dan pengobatannya
pada penderita hemoroid. Menginformasikan tentang pencegahan-pencegahan
terjadinya hemoroid dengan cara :
- Makan makanan tinggi serat, vitamin K, dan vitamin B12.
- Sarankan untuk tidak banyak duduk atau kegiatan yang menenkan daerah bokong.
- Sarankan untuk tidak terlalu kuat saat mengedan karena dapat menambah besar hemoroid.
- Sarankan agar mengurangi makan makanan pedas yang dapat mengiritasi hemoroid.
- Sarankan untuk melakukan hemoroidektomi apabila stadium hemoroid telah mencapai derajat 3 hemoroid interna untuk mencegah terjadinya infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Arkanda, Sumitro. 1989. Ringkasan
Ilmu Bedah. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC.
Djuhari,Widjajakusumah. 2003. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Doenges (2001). Rencana Asuhan
Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC
Jusi, H. D. 1991. Dasar-Dasar
Ilmu Bedah Vaskuler. Jakarta: Balai Penerbit.
Lauralee,Sherwood. 2001. Fisiologi
Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
Parakrama,Chandrasoma. 2006. Ringkasan
Patofisiologi Anatomi Edisi 2. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia Anderson. 1984. Patofisiologi
Edisi 4. Jakarta: EGC.
Robbins, Stanley L. 1989. Buku
Saku Dasar Patologi Penyakit. Jakarta: EGC
Schrock, Theodore R. 1991. Ilmu
Bedah. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat, R. Wim de Jong. 2004.
Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar